Biar resah, biar gelisah.

Assalamualaikum.

Berkenaan dengan entri di SINI,  sudah dinyatakan bagaimana pertukaran berlaku, *ayat skema* :)

Hari ni jom ambik tahu macam mana kita membenarkan perkara tu berlaku dalam hidup kita.

- - - - - - - - - - - -- - -- - - - - - - - - - - 

Peringkat pertama:

Bila buat makiat,
Hati rasa resah,
Rasa gelisah,
Rasa tak sesuai dengan fitrah,
Terasa ibarat menconteng arang di muka sendiri,


Alhamdulillah, :)


Peringkat kedua:

Bila buat maksiat,
Hati kian jinak,
Makin berkehendak,
Walau rasa malu,
Walau rasa ragu,
Bangkai maksiat disorok sedaya yang mampu,
Terasa hina andai ada yang tahu,

Semoga dilimpahkan hidayah ^_^


Peringkat ketiga,

Bila buat maksiat,
Terasa kian lazat,
Sudah jadi biasa,
Sehingga sanggup berusaha,
Untuk melakukannya,
Walau apa jua halangan menimpa.

Masya Allah.


Peringkat akhir,

Bila buat maksiat,
Dah tak nak buat sorang-soang,
Rasa nak ajak lagi orang,
Untuk sama-sama 'menconteng arang',

Nauzubillah.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

Jadikan resah dan gelisah benteng,
Agar tidak sampai ke peringkat kedua dan seterusnya,
Dan menyebabkan kita terjerumus ke dalamnya.



Bila rasa gelisah,
Bersegeralah,
Kembali pada fitrah,
Mohon keampunan pada Allah,
Kerana kita hamba yang lemah.



Usah ditunda taubat pada - Nya,
Kerana,
Apabila hati bersih,
Kita akan 'nampak' titik hitam di hati kita,
Namun,
Andai hati sudah 'kotor dan hitam',
Bagaimana mahu detect titik hitam yang baru?



Moga taat mengambil alih tempat maksiat :)

#selfreflection :')#
sudah 15 Ramadhan rupanya